Cara Menanam Padi Yang Baik dan Benar – Seperti yang sama-sama sudah kita ketahui, bahwa nasi adalah salah satu makanan pokok yang hampir dikonsumsi seluruh masyarakat Indonesia. Makanan tanpa nasi, akan terasa tidak lengkap dan tidak mengenyangkan. Karena memang pikiran kita sendiri sudah tersugesti bahwa jika belum makan nasi, itu sama saja dengan belum makan. Perut akan terus merasa lapar, dan merasa seperti ada yang kurang.
Padahal sebenarnya kita bisa saja mengganti makanan pokok kita, tidak lagi menggunakan nasi. Misalnya menjadikan singkong sebagai makanan pokok, ataupun sagu. Atau seperti orang barat, yang menjadikan roti gandum sebagai makanan utama mereka. Namun begitulah kita orang Indonesia, yang sudah sangat mencintai nasi.
Namun akhir-akhir ini beritanya kita sudah kekurangan stok beras, hal ini menyebabkan kenaikan harga beras yang cukup tinggi. Hal ini tentu menjadi berita yang sangat penting bagi orang Indonesia, yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Dan seperti yang kita ketahui, nasi sendiri tentunya berasal dari tanaman Padi yang menghasilkan beras.
Tanpa tanaman padi, sudah pasti masyarakat Indonesia tidak akan dapat mengonsumsi nasi lagi. Karena itulah, padi menjadi salah satu tanaman yang harus ditingkatkan budidayanya, melihat angkat populasi masyarakat Indonesia yang terus bertambah, maka tentu kebutuhan akan beras akan semakin meningkat.
CARA MENANAM PADI YANG BAIK DAN BENAR
Dikarenakan beras yang sudah menjadi kebutuhan pokok, maka penanaman padi menjadi sangat penting bagi kita. Dan untuk mendapatkan hasil panen beras yang berlimpah dan berkualitas, tentunya dibutuhkan ilmu dan teknik penanaman dan perawatan yang baik dan benar. Sehingga nantinya hasil panen akan sukses.
Untuk itu, berikut ini kami akan memberikan beberapa langkah dalam cara penanaman padi yang baik dan benar, serta untuk mendapatkan hasil panen yang bagus pula.
1. MEMPERSIAPKAN MEDIA TANAM
Dalam cara menanam padi yang baik dan benar, hal utama yang tentunya harus kita siapkan yaitu lahan tanah untuk ditanamkan padi. Namun sebelum menanamkan padi di tanah tersebut, kalian terlebih dahulu harus mengolah tanahnya, setidaknya 2 minggu sebelum proses penanaman padi.
Apa yang harus dilakukan pada lahan tanah sebelum ditanami padi?
Yang pertama kalian harus memastikan tanah tersebut sudah bersih dari gulma dan rumput liar, karena nantinya rumput liar akan mengganggu pertumbuhan padi dengan mencuri nutrisi yang harusnya diberikan kepada tanaman padi. Jika tanah sudah bersih dari gulma dan rumput liar, maka tentunya kalian harus melakukan proses pembajakan sawah.
Kegiatan pembajakan sawah sendiri bertujuan untuk membuat keadaan tanah menjadi lunak dan gembur, sehingga akan cocok untuk ditanami padi. Kalian bisa melakukan proses pembajakan dengan menggunakan metode tradisional dengan Sapi ataupun Kerbau. Atau kalian juga bisa menggunakan Traktor, agar proses pembajakan menjadi lebih mudah dan cepat. Sesuaikan saja dengan budget yang ada.
Setelah proses pembajakan selesai, lalu sirami dan genangi lagi tanah sawah tersebut dengan air setinggi 10 cm. Proses ini akan memakan waktu 2 minggu, genangan air tersebut akan membuat tanah menjadi berlumpur dan dapat menghilangkan racun karena sudah ternetralisir.
2. PEMILIHAN BIBIT
Untuk pemilihan bibit yang berkualitas, tentunya harus dilakukan dengan cara pemilihan yang selektif, agar bisa mendapatkan bibit berkualitas yang siap untuk ditanam.
Untuk pengujian antara benih padi yang berkualitas dan kurang, maka bisa dengan menggunakan metode perendaman 100 butir benih padi ke dalam air. Lalu setelah 2 jam, coba periksa kembali benih tersebut. Jika hasilnya menunjukkan ada 90 butir atau lebih benih padi yang mengeluarkan kecambah, maka itu berarti benih tersebut berkualitas unggul dan sangat bermutu. Maka benih yang bermutu ini yang selanjutnya akan kita budidayakan.
Sedangkan jika benih lebih banyak tidak berkecambah, berkebalikan pada konteks di atas, itu berarti benih kurang baik dan tidak bagus untuk dibudidayakan. Selanjutnya jika proses pemilihan bibit sudah selesai, maka kita lanjut ke proses persemaian.
3. PERSEMAIAN
Jika kita sudah mendapatkan bibit yang unggul dan berkualitas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah proses persemaian.
Pertama-tama, kalian siapkan dahulu wadah untuk melakukan persemaian. Cara untuk menyesuaikan wadahnya yaitu dengan perhitungan 1:20. Contohnya jika kita akan menggunakan sawah seluas 1 hektar, maka wadah persemaian yang dibutuhkan sebesar 500 m2. Perlu diingat bahwa wadah untuk proses penyemaian juga harus berair dan berlumpur.
Untuk pupuknya sendiri kalian bisa memberikan pupuk uera dan pupuk TSP di lahan persemaian tersebut dengan dosis yaitu 10 gr / 1m2. Jika lahan persemaian sudah disiapkan, maka sebarkan benih yang telah berkecambah secara merata.
4. PENANAMAN
Setelah 12 hingga 14 hari proses persemaian, maka proses persemaian benih sudah menumbuhkan daun secara sempurna sebanyak 3 hingga 4 helai, maka bibit sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam padi.
Lakukan penanaman bibit ke dalam tanah secara hati-hati. Proses penanaman sendiri dilakukan pada lubang-lubang di tanah yang sudah disiapkan. Tanaman padi dalam satu lubangnya dapat ditanam dengan dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bagian akar yang membentuk huruf L, agar nantinya akar bisa tumbuh dengan sempurna.
Untuk kedalaman tanam bibit berkisar pada rentang 1 cm hingga 15 cm. Masa penanaman sendiri idealnya dilakukan pada waktu 2 kali dalam setahun.
5. PERAWATAN LAHAN
Untuk perawatan tanaman padi sendiri, ada 3 fase yang harus dilakukan, yaitu:
- Penyiangan
- Pengairan
- Pemupukan
Penyiangan dilakukan untuk menjaga kebersihan lahan padi dari tanaman pengganggu, seperti rumput liar. Untuk penyiangan sendiri, kalian tentunya harus rutin melakukannya. Bisa setiap dua minggu sekali, atau tiga minggu sekali. Gunakan waktu ini untuk terus mengontrol kesehatan lahan padi yang kalian tanam.
Pengairan dilakukan untuk menjaga kondisi lahan tetap memiliki kandungan air yang tercukupi. Jangan sampai sawah mengalami kondisi kekurangan air ataupun kelebihan air. Kalian harus terus memastikan kondisi perairan di sawah berjalan dengan baik, untuk pertumbuhan padi yang baik pula.
Lalu proses pemupukan, yang diberikan pertama kali setelah tanaman padi telah berusia 1 minggu. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea dengan dosis 100 kg per hektarnya. Dan pupuk TPS dengan dosis 50 kg untuk per hektarnya. Setelah itu, lakukan kembali pemupukan setelah 25 hari sampai 30 hari setelah penanaman, dengan menggunakan pupuk urea 50kg per hektar dan pupuk Phonska sekitar 100kg per hektar.
6. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT
Untuk pencegahan hama dan munculnya penyakit pada tanaman padi, maka kalian bisa menggunakan Pestisida yang bagus dan aman untuk padi. Untuk jenis-jenis pestisidanya sendiri bisa kalian cari di Google atau langsung datang ke toko pupuk terdekat.
7. PANEN
Jika proses penanaman sudah cukup waktunya, dan padi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda siap untuk dipanen. Seperti warna padi yang sudah mulai menguning dan semakin merunduk. Dan usia panen yang sudah cukup, maka kalian sudah bisa melakukan proses pemanenan padi.
Kalian bisa menggunakan sabit bergerigi untuk memanen, setelah itu letakkan hasil panen di atas tikar, dengan cara merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang telah dipanen. Jika metode penanaman dan perawatan yang kalian lakukan sudah sesuai, pasti hasil panen akan melimpah dan berkualitas.
Sekian sudah tutorial cara menanam padi yang baik dan benar kali ini, semoga berhasil dan terus mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan melimpah.